Kamis, 11 Desember 2014

PKP UT POKJAR LABUHANBILIK



UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VI SD NEGERI 115507 WONOSARI
DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK TIPE NHT
PADA METERI MENGHITUNG LUAS
BERBAGAI BANGUN DATAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015






Juliana
 Nim :819227637

                       







ABSTRAK
Juliana. NIM 8191227637. 2014. Upaya meningkatkan hasil belajar Matematika  siswa kelas 6 SD Negeri No.115507 Wonosari pada materi “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “ dengan metode diskusi kelompok. Tahun pelajaran 2014/2015. Program Studi: S1 PGSD, Pokjar Labuhanbilik, UPBJJ Medan, Universitas Terbuka.
Penelitian ini didasarkan pada rendahnya hasil belajar siswa kelas 6 SD Negeri No.115507 Wonosari pada pelajaran Matemaika yang disebabkan oleh siswa tidak memahami soal yang diberikan. Faktor yang lain adalah penyampaian materi pelajaran oleh guru bersifat monoton atau satu arah dan tak jarang siswa sering ribut saat pelajaran berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil Matematika  siswa kelas 6 SD Negeri No.115507 Wonosari pada materi “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “ dengan metode diskusi kelompok tipe NHT. Tahun pelajaran 2014/2015
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam empat kali pertemuan dan siklus kedua dengan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan beralokasi waktu 2x35 menit. Setiap siklus dilalui dengan kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi proses dan hasil belajar, serta kegiatan refleksi.
Dari hasil penelitian siklus 1 ketuntasan siswa berkisar 26,7 % dengan keaktifa siswa kurang. Sesuai hasil refleksi pada siklus I maka dilanjutkan pembelajaran pada siklus II. Hasil tes pada siklus II persentase ketuntasan siswa86,7% dengan keaktifan siswa yang cukup baik. Sesuai dengan harapan maka penelitian ini berhasil mengoptimalkan pembelajaran matematika pada siklus II. Hasil belajar Matematika siswa setelah melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada maateri “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “ ditunjukkan dengan presentase ketuntasan  kelas pada siklus I hanya berkisar 26,7% dan pada siklus II mencapai 86,7%. Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok  tipe STAD dapat mengoptimalkan hasil hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Metode diskusi kelompok mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini diharapkan pada semua guru, agar metode diskusi kelompok digunakan dalam pembelajaran “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “

Kata Kunci : hasil belajar,  bangun datar, diskusi tipe NHT


PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang   
            Penguasaan matematika yang baik akan membuat cara berpikir lebih sistematis, berangkat dari pemikiran itulah maka dianggap perlu anak didik menguasai pelajaran Matematika.
            Namun harapan ini belum dapat terpenuhi karena pada kenyataannya nilai Matematika siswa berada pada tingkat yang rendah, hal ini juga terdapat pada Siswa Kelas VI berdasarkan hasil ulangan siswa  hanya 8 orang dari 30 siswa di Kelas VI yang mencapai nilai 65 keatas dan pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak di temukan siswa yang tidak memperhatikan, suasana kelas rebut, siswa merasa bosan dengan penjelasan guru dan juga siswa tidak mampu memahami materi pelajaran hingga pada saat diberi ulangan nilai rata-rata siswa belum mencapai target guru (KKM).
            Berdasarkan kenyataan diatas maka diduga penyebab ketidak seriusan siswa dalam belajar adalah guru tidak menjelaskan apa manfaat pelajaran itu dikehidupan sehari-hari, penjelasan guru yang monoton dan tidak menarik tidak melibatkan siswa dalam interaksi pembelajaran sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
            Menurut Brophy & Merrick (1987) Selama proses pembelajaran, motivasi siswa untuk belajar harus dikembangkan terutama motivasi instrinsik yang timbul dari dalam diri siswa, karena motivasi instrinsik sebagai konsep tunggal. Selain itu,keberhasilan dalam melaksanakan pendahuluan pembelajaran juga dapat mendukung proses dan hasil belajar siswa. Menurut Anitah W, dkk ( StrategiPembelajaran di SD. PDGK 4105 ) keberhasilan proses pembelajaran diantaranya sangat dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan ( pra & awal ) pembelajaran.

            Oleh karena itu untuk memperbaiki pembelajaran maka digunakan metode diskusi kelompok tipe NHT.Alasan guru memilih metode diskusi kelompok tipe NHT dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah.Metode ini memungkinkan siswa untuk lebih berinteraksi langsung dengan temannya sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan siswa secara aktif terlibat dalam proses pembejaran.
            Berdasarkan  permalasahan diatas perlu dilakukan penelitian terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan metode pendekatan kontekstual. Oleh karena itu penulis menetapkan judul penelitian : “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD dalam mata pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datardengan menggunakan metode diskusi kelompok tipe NHT
1. Identifikasi Masalah                               
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan repleksi tentang apa yang terjadi dan mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah penulis laksanakan teridentifikasi beberapa masalah antara lain :
– Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi..
– Tidak menggunakan alat peraga
– Tidak menggunakan metode yang bervariatif
– Masih ada siswa yang tidak hapal rumus mencari luas bangun datar
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis sebagai guru berkewajiban untuk mencari penyelesaian masalah sedini mungkin agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat 
2. Analisis Masalah
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis uraikan dan kemukakan di atas dan didukung melalui diskusi dengan teman sejawat dapat ditentukan beberapa faktor penyebab siswa kurang memahami materi matematika yang telah diajarkan adalah sebagai berikut :
a. Tidak adanya alat peraga
b. Metode pengajaran tidak bervariatif
c. Tidak memberikan contoh yang cukup
d. Tidak memberikan PR pada akhir pelajaran
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan diskusi dengan supervisor dan teman sejawat, maka penulis memutuskan bahwa pemecahan masalah adalah dengan menggunakan metode diskusi kelompok tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa  dengan prioritas pemecahan masalah memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran yang diciptakan secara alamiah sehingga anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.

B. Rumusan Masalah
            Yang menjadi rumusan masalah adalah “Apakah dengan metode diskusi kelompok tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI dalam mata pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datar?”.

C. Tujuan Penelitian
            Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai.Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa  pada pelajaran matematika dalam materi menghitung luas berbagai bangun datar masalah dengan metode diskusi kelompok tipe NHT

D. Manfaat Penelitian
(1) Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini menambah wawasan dan ilmu serta menyadarkan peneliti untuk memecahkan masalah pada setiap pelajaran matematika, (2) Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini memudah dan memotivasi siswa dalam menerima materi pelajaran, (3) Manfaat bagi guru untuk menambah wawasan dan disiplin ilmu.
















KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
Menurut para ahli, defenisi hasil belajar adalah :
Winkel hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Sudjana  menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Suprijono  hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Dimyati dan Mudjiono  hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Djamarah dan Zain  hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktifitas belajar.
Hamalik  hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Mulyasa  hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.

  1. METODE DISKUSI KELOMPOK TIPE NHT
Numbered Heads Together merupakan tipe dari model pengajaran kooperatif pendekatan struktural, adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spancer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Menurut Anita Lie (2002:59) pengertian Numbered Heads Together (NHT) atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pengajaran kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide -ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu Numbered Heads Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan peserta didik.
Menurut Muhammad Nur (2005) model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Slavin dalam penelitiannya mengemukakan “bahwa hasil penelitiannya menunjukkan unggul dalam meningkatkan bahwa tehnik - tehnik pengajaran kooperatif lebih hasil belajar“, (Ibrahim dkk, 2000:16). Sehingga model pengajaran kooperatif sangat baik digunakan untuk siswa yang berkemampuan rendah, sedang, maupun tinggi.
Keunggulan Pembelajaran Kooperatif TIPE NHT
Sharan (1990) mengatakan bahwa pembelajaran dengan sistem pengelompokan dapat menyebabkan berpindahnya motivasi dari tataran eksternal pada tataran internal (Joyce, 2009: 309). Dengan kata lain, ketika siswa bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah tugas, mereka akan tertarik pada materi pembelajaran tersebut karena menyadari kepentingannya sebagai siswa terhadap materi tersebut.
  Keuntungannya
1.   Dapat memberikan efek yang sangat ampuh pada waktu singkat, baik dalam aspek   pembelajaran akademik maupun aspek skill.
2.   Memberikan seorang (atau beberapa orang) pendamping belajar yang menyenangkan dan bersama-sama mengembangkan skill bersosial serta berempati terhadap orang lain.
3.    Dapat meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Menurut Sanjaya (2008: 249) keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif Number Head Together adalah
1.   Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.
2.    Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.
3.    Dapat membantu anak untuk merespon orang lain.
4.    Dapat memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5.    Dapat meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
6.    Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik.
7.    Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata.
8.    Dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.

C.      TINJAUAN MATERI
MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR
Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang sisi – sisi berhadapannya sejajar dan sama panjang serta keempat sudutnya siku – siku
                                   
                                    Luas persegi panjang = p x l

Persegi.
Persegi adalah persegi panjang yang sisi – sisinya sama panjang.
                       
                        Luas persegi = s x s

Jajar genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang sisi – sisi berhadapannya sejajar dan sama besar
                                   
                        Luas jajar genjang = a x t


D.HIPOTESIS HASIL PENELITIAN
Penerapan metode diskusi kelompok tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa  pada materi “ menghitung berbagai luas bangun datar “ di kelas 6 SD Negeri No.115507 Wonosari


PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.   SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Subjek penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD yang berjumlah 30 siswa.
Tempat pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran matematika dilaksanakan di Kelas VI bertempat di SD Negeri No. 115507Wonosari
Waktu penelitian
Siklus I dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Oktober 2014, pukul 08.00 – 08.35 WIB. Sedangkan Siklus II dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 November 2014, pukul 08.35 – 09.10 WIB.
Pihak yang Membantu
kegiatan yang penulis lakukan dalam proses penelitian, tak luput dari bantuan, kerjasama, pihak – pihak yang sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang penulis lakukan seperti ; Tutor PKP / Supervisor I,Kepala  SD Negeri No.115507 Wonosari,  Supervisor II, Teman Sejawat,  Pengelola POKJAR Labuhan Bilik, Teman – teman Mahasiswa Semester VIII  dan juga Keluarga tercinta

B.       DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Prosedur perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus di mana tiap siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, refleksi, dan indikator keberhasilan di dalam merencanakan kegiatan pembelajaran penulis dibimbing oleh supervisor dan teman sejawat.
            Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran matematikan sebagai berikut :
a)  Melakukan apersepsi pada awal pembelajaran dan mengaitkan materi ynag akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari untuk menarik perhatian siswa terhadap materi
b)    Membahas materi dengan ceramah yang melibatkan kehidupan siswa sehari-hari yang diselingi tanya jawab dan pemberian contoh-contoh soal,
c)    Pada akhir pelajaran dibuat kesimpulan dan PR.
            Sesuai dengan judul yaitu “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD dalam mata pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datar dengan metode diskusi kelompok tipe NHT”.
            Maka yang menjadi fokus pada perbaikan pembelajaran matematika adalah meningkatnya hasil yang dicapai siswa dan mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
            Sebelum perbaikan pembelajaran dilaksanakan, peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran dalam 2 siklus untuk mata pelajaran Matematika.



Keterangan :
M : Merencanakan.
L : Melaksanakan.
R : Refleksi


 
 

                                                                                                         


Gambar 3.1 gambar desain PTK  untuk Mata Pelajaran MTK

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika antara lain :
Siklus I :
1)    Merencanakan pembelajaran siklus 1,
2)    Pelaksanaan : (a) Kegiatan awal menyampaikan tujuan pembelajaran; (b) Kegiatan Inti, Guru menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan bangun datar siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya yang berhubungan dengan materi; (c) Kegiatan Akhir: Guru memberi soal kepada siswa, memeriksa hasil latihan soal siswa dan Guru memberikan PR; (d) Merefleksi Pelaksanaan Siklus. Pada saat pembelajaran berlangsung masih adanya siswa yang keluar masuk kelas tetapi ada peningkatan dari hasil yang di dapat siswa.siswa sudah banyak bertanya tetapi belum mampu menjawab pertanyaan yang benar. (e) Indikator Keberhasilan, berdasarkan nilai KKM matematika SDN 115507 adalah 60. dan pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 60 maka pencapaian hasil belum sampai 83% diartikan perlu dilakukan tindakan lagi atau siklus berikutnya.
Siklus II :
1)    Merencanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus.
2)    Pelaksanaan ; (a) Kegiatan awal melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, (b) Kegiatan inti guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda , menjelaskan materi pelajaran pemberian soal-soal latihan yang lebih berpariasi, (c) Kegiatan akhir menilai tugas siswa;
3)    Merefleksi Pelaksanaan Siklus II, Penjelasan guru terlalu cepat tetapi sudah ada peningkatan beberapa siswa sudah mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
4)    Indikator Keberhasilan, Pada saat dilaksanakan tes kedua nilai siswa berkisar antara 80 dan hanya 2 orang siswa yang mendapat nilai 60, maka pencapaian hasil sudah 83% diartikan dinyatakan tuntas berdasarkan KKM Matematika Kelas VI (65).
Berdasarkan hasil ulangan matematika Kelas VI hanya 8 dari 30 siswa yang mendapat nilai 65 keatas hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran belum tuntas, pembelajaran dikatakan tuntas apabila 83% siswa mendapat nilai 70 keatas yaitu berdasarkan nilai KKM Matematika Kelas VI yaitu 65.
C. TEKNIK ANALISIS DATA
            Setelah penulis berdiskusi dengan Supervisor dan teman sejawat maka penulis perlu melakukan siklus dengan kisi-kisi soal sebagai berikut :

TABEL KISI - KISI SOAL
No
Standar Kompetensi
Kemampuan yang
di uji
Indikator
No.
Soal
1
3. Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume segi
Siswa dapat menyebutkan pengertian persegi panjang
Menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang

1.
Siswa dapat menyebutkan rumus luas persegi panjang
Menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang

2.
Siswa dapat menyebutkan rumus luas persegi
Menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang

3.
Siswa dapat menuliskan rumu luas jajar genjang.
Menurunkan rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang
4.
Siswa dapat mencari luas lahan berbentuk persegi panjang
Menerapkan rumus luas bangun datar dalam pemecahan masalah
5.
Siswa dapat mencari luas kolam berbentuk persegi panjang
Menerapkan rumus luas bangun datar dalam pemecahan masalah
6
Siswa dapat mencari luas benda berbentuk jajargenjang
Menerapkan rumus luas bangun datar dalam pemecahan masalah
7
Tabel 3.1 tabel kisi kisi soal

Secara klasikal perbaikan dinyatakan berhasil jika minimal 85% siswa telah tuntas. Apabila ketuntasan klasikal tidak mencapai 85% maka perbaikan akan dilakukan untuk siklus selanjutnya dengan terlebih dahulu melakukan refleksi.












HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.      Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran
Siklus I dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Oktober 2014, pukul 08.00 – 08.35 WIB. Pada pembelajaran matematika siklus I diperoleh nilai siswa berkisar pada angka 60. Jumlah siswa yang tuntas adalah 8 orang. Dari hasil tersebut diperoleh ketuntasan yaitu
= x 100% = 26,7 %
Dari hasil pembelajaran siklus I tersebut diatas, maka hasil yang didapat belum mencapai target ketuntasan klasikal  yaitu 85%. Hasil belajar pada siklus I ini, akan dijadikan pedoman untuk menguji RPP siklus II
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis dalam menerapkan pembelajaran matematika dengan pokok bahasan operasi hitung pecahan adalah sebagai berikut
1. Menjelaskan materi dengan jelas
2. Menggunakan alat peraga yang sesuai dan menarik
3. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan memberi
contoh yang cukup
4. Memberi  latihan-latihan  yang  cukup, sehingga siswa   cepat memahami  materiPelajaran

Hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel Perolehan 1
NO
Nama siswa
Nilai
 ketuntasan
1
Abdul Rahman
60
Tak Tuntas
2
Ade Kartini
60
Tak Tuntas
3
Ambriadi
60
Tak Tuntas
4
Ayu Ariska
50
Tak Tuntas
5
Arfandi
60
Tak Tuntas
6
Dandi
70
Tuntas
7
Dedi Irawan
70
Tuntas
8
Dian Karini
60
Tak Tuntas
9
Fitrianti
90
Tuntas
10
Hariandi
60
Tak Tuntas
11
Irawan
60
Tak Tuntas
12
Irwanto
50
Tak Tuntas
13
Kumalasari
60
Tak Tuntas
14
Khoiruddin
70
Tuntas
15
Maya Andriani
70
Tuntas
16
Minarseh
50
Tak Tuntas
17
Muhammad Sahputra
70
Tuntas
18
Setiawati
70
Tuntas
19
Siswono
50
Tak Tuntas
20
Siswoyo
80
Tuntas
21
Sri Bambang Wahyudin
50
Tak Tuntas
22
Sri Handayani
50
Tak Tuntas
23
Sri Yuliani
60
Tak Tuntas
24
Sujono
40
Tak Tuntas
25
Sundari
60
Tak Tuntas
26
Sutresno
60
Tak Tuntas
27
Tika Rindiani
40
Tak Tuntas
28
Winarseh
50
Tak Tuntas
29
Yunita
60
Tak Tuntas
30
Yusri
60
Tak Tuntas
Jumlah
1820

Rata – rata kelas
60,7
Tabel 4.1.Tabel Perolehan 1

Setelah melakukanlah perbaikan pembelajaran pada siklus II yang dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 November 2014, pukul 08.35 – 09.10 WIB, dengan metode diskusi kelompok tipe NHT, maka didapatkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Siswa yang belum tuntas hanya berkisar 13,3%. Dan yang sudah tuntas 86,7%. Artinya ketuntasan klasikal 85% telah terpenuhi.
Tabel Perolehan Nilai Siklus 2 
NO
Nama siswa
Nilai
Nilai Siklus ketuntasan
1
Abdul Rahman
70
Tuntas
2
Ade Kartini
70
Tuntas
3
Ambriadi
80
Tuntas
4
Ayu Ariska
60
Tak Tuntas
5
Arfandi
80
Tuntas
6
Dandi
100
Tuntas
7
Dedi Irawan
80
Tuntas
8
Dian Karini
70
 Tuntas
9
Fitrianti
100
Tuntas
10
Hariandi
80
Tuntas
11
Irawan
70
Tuntas
12
Irwanto
70
Tuntas
13
Kumalasari
80
Tuntas
14
Khoiruddin
90
Tuntas
15
Maya Andriani
100
Tuntas
16
Minarseh
70
Tuntas
17
Muhammad Sahputra
90
Tuntas
18
Setiawati
90
Tuntas
19
Siswono
70
Tuntas
20
Siswoyo
100
Tuntas
21
Sri Bambang Wahyudin
70
 Tuntas
22
Sri Handayani
60
Tak Tuntas
23
Sri Yuliani
70
 Tuntas
24
Sujono
60
Tak Tuntas
25
Sundari
70
 Tuntas
26
Sutresno
70
Tuntas
27
Tika Rindiani
60
Tak Tuntas
28
Winarseh
70
Tuntas
29
Yunita
80
 Tuntas
30
Yusri
90
 Tuntas
Jumlah
1820

Rata – rata kelas
60,7
Tabel 4.2 .Tabel Perolehan II

B.  Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dapat disimpulkan, pada kegiatan pembelajaran siklus I yang sudah dilaksanakan,hanya 8 orang dari 30 orang siswa yang mencapai KKM IPA kelas VI SD Negeri No.115507 Wonosaripada materi ‘ menghitung luas berbagai bangun datar’. Jika dipersentasekan siswa yang mengalami ketuntasan dalam belajar hanya 26,7% dan yang belum tuntas sekitar 73,3%. Dari hasil yang diperoleh penulis beranggapan perlu meningkatkan kemampuan penguasaan materi dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK).Oleh karena itu guru sebagai pendidik atau pengajar dimana keberhasilan seorang anak didik berada ditangannya maka guru berupaya untuk memperbaiki pembelajaran agar hasil belajar siswa mencapai nilai yang memuaskan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Dari hasil diskusi dengan supervisor II, maka dilakukanlah perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan metode diskusi kelompok tipe NHT. Pada siklus Iididapatkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Siswa yang belum tuntas hanya berkisar 13,3%. Dan yang sudah tuntas 86,7%. Artinya ketuntasan klasikal 85% telah terpenuhi.





Berikut adalah perbandingan perolehan nilai kedua siklus        
No
Nilai
Banyak siswa
Siklus 1
Siklus II
1
40
2
0
2
50
7
0
3
60
13
4
4
70
6
12
5
80
1
6
6
90
1
4
7
100
0
4
Jumlah
20
20
Tabel.4.3 Perbandingan Peroleh Nilai Kedua Siklus





SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
1.      Kesimpulan
            Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :
a)      Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan  melaksanakan  metode diskusi kelompok tipe NHT pada mata pelajaran  Matematika Kelas 6 di SD Negeri No.115507 Wonosari dengan materi “ menghitung luas berbagai bangun datar “.
b)      Penting bagi siswa tahu ‘untuk apa’ ia belajar, dan ‘bagaimana’ ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu.
c)      . Dengan   menggunakan   metode   diskusi kelompok tipe NHT,  siswa   dapat  lebih   memahami pembelajaran pecahan
d)     Dengan Metode diskusi kelompok tipe NHT siswa dan melatih kemampuan untuk menemukan jawaban dari persoalan  sehari –hari

2.      Saran dan Tindak Lanjut
            Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika : Bentuk latihan, tugas dan ulangan harus di rancang sedemikian rupa sehingga siswa terdorong untuk terus belajar dan merasa kegiatan tersebut menyenangkan dan menjadi kebutuhannya. Dengan mengerjakan latihan, tugas dan ulangan yang di berikan siswa sendiri memperoleh gambaran tentang hal-hal apa yang dia kuasai dan belum dikuasai. Jika siswa merasa ada hal-hal yang belum dia kuasai, ia terdorong untuk mempelajarinya lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Wardani, Wihardit Kuswaya. ( 2012 ). Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
W Sri Anilah, dkk. ( 2011 ). Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.
Tim FKIP. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: UniversitasTerbuka
Wardani, Kuswaya wihardit, Noehi Nasoetion.(2003). Penelitian TindakanKelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, dkk.(2003). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta
Tim Bina Karya Guru.(2006). Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas VI. Jakarta: