Rabu, 27 Januari 2016

Sejarah Zombie Sang Komandan Islam Dan Kejayaan Islam di Brazil

Sejarah Zombie Sang Komandan Islam Dan Kejayaan Islam di Brazil

Sejarah Zombie Sang Komandan Islam Dan Kejayaan Islam di Brazil
Sejarah Zombie Sang Komandan Islam Dan Kejayaan Islam di Brazil - Mendengar istilah "Zombie" pastinya Anda akan berfikir tentang makhluk kulit hitam nan kurus yang berlumuran darah serta merusak tanaman. Namun, bagaimana jika kita mengetahui asal usul penamaan Zombie yang sudah ada pada abad ke-15 masehi di Brazil.

Ternyata istilah "Zombie" adalah  nama seseorang komandan Islam yang gagah serta pemberani, yang telah berjasa menghidupkan kejayaan agama Islam di Brazil. Bahkan secara bertahap ia dan para ulama setempat berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di Brazil.

Berikut ini sejarah Zombie yang di kutip dari tulisan Jihad al- Turbani berjudul Miatu min Udzoma' ummah al-Islam Ghoiru Majro at-Tarikh.

Setelah bangsa kulit putih eropa yang beragama Nasrani memasuki Amerika Selatan dan Utara. Orang-orang dari Eropa membagi tanah yang baru mereka duduki itu menjadi dua bagian operasi.

Inggris dan Perancis menguasai wilayah Amerika Utara dan wilayah Amerika Selatan dikuasai oleh Portugis dan Spanyol. Ada perbedaan yang sangat mencolok tentang bagaimana cara kedua pihak Eropa itu menjajah Benua Amerika.

Orang-orang dari Inggris dan Perancis berusaha untuk menguasai wilayah Amerika Utara dan menduduki tanahnya, dengan slogan "Orang Hindia yang baik adalah orang Hindia yang mati" adapun orang-orang dari Portugis dan Spanyol tidak menduduki tanah mereka secara langsung, namun mereka juga memiliki slogan di Amerika Selatan "Bunuh kemudian rampas hartanya dan pergi". Karena itu, perbedaan besar terkait keadaan ekonomi Amerika dan Kanada (Amerika Utara) dibandingkan dengan kondisi ekonomi negara-negara di Amerika Selatan yang lebih cenderung miskin.

Imperialis Portugis mengambil bagian di Brazil yang luas dan kaya sementara Spanyol mengurusi beberapa negara yang lain. Portugis menjajah Brazil dengan cara kekejaman yang nyata. Mereka melakukan pembunuhan kepada penduduk asli Brazil agar dapat menguasai kekayaan mereka. Mereka mengeruk tambang emas dan memindahkannya ke Portugal melalui para penduduk Brazil (kerja paksa).

Tidak hanya di Brazil saja, mereka juga mencampurkan penduduk asli Brazil dengan orang kulit hitam di Afrika dengan cara menjajah wilayah umat Islam di Afrika Barat. Mereka memiliki tujuan untuk memasukkan orang-orang Afrika yang dikenal dengan keras dalam bekerja, ke negara Brazil guna mengeruk kekayaan Amerika Selatan demi kepentingan penjajah. Secara bertahap mereka membawa orang-orang Islam Afrika melalui kapal-kapal mereka ke wilayah Brazil. Hingga pada akhirnya banyak dari mereka yang dijadikan budak pada awal tahun 1538 masehi. Tidak sampai 40 tahun sudah 14 ribu orang Islam dari Afrika yang dipindahkan ke Brazil sedangkan sejumlah penduduk saat itu tidak lebih dari 57 ribu.

Pada tahun berikutnya, Portugis terus menambah jumlah orang kulit hitam di Brazil, yaitu dari orang-orang Angola yang mencapai 642 ribu penduduk muslim negro (kulit hitam), mereka mendatangkan penduduk besar Islam Afrika bagian barat secara bertahap dan besar-besaran. Dan hal ini dikuatkan dengan beberapa dokumen-dokumen yang masih ada di Museum Brazil. Kebanyakan orang yang datang dari Afrika ke Brazil adalah keturunan orang-orang Islam yang dapat membaca Al-Qur'an. Namun, kemudian penjajah mulai mendatangkan paham agama Nasrani kepada mereka sehingga ada sedikit perlawanan dari orang-orang ini, namun orang-orang Portugis terus menekan dan memaksakan agama Nasrani kepada mereka dengan ancaman pembunuhan dan penyiksaan.

Maka ketika orang-orang Nasrani mengira bahwa Islam telah redup dan mati di tanah Brazil selamanya. Datanglah seorang pahlawan Islam yang bernama Zombie. Ia berhasil menyalakan api semangat kepada pemuda Islam yang tersisa di Brazil. Maka sang komandan ini bergerak bersama para ulama sekitar untuk menyeru orang-orang di Brazil untuk memahami ajaran Islam hingga mereka mengerti agama yang mulia ini.

Mereka juga mengajarkan bacaan Al-Qur'an serta syariat Islam yang sangat toleran dan terpuji. Dan seiring bertambahnya waktu jumlah mereka semakin hari bertambah. Maka ketika azzam mereka tertata dengan kuat, Zombie sang komandan Islam mengumumkan pembentukan "Negara Islam Brazil" pada tahun 1643 masehi. Ia juga menyebutkan peraturan yang pertama, bahwa kebebasan adalah asas dari hukum yang ditegakkan diwilayahnya.

Mengetahui perkembangan Islam yang sangat pesat, pihak Portugis melancarkan serangan kepada negara-negara kecil yang tengah berkembang di Benua Amerikat tersebut. Namun, dengan izin Allah SWT, Zombie dan umat Islam lainnya berhasil mengalahkan penjajah hingga berkembang luaslah wilayah Islam di Brazil. Bahkan Zombie juga dapat menaklukkan 20 daerah di wilayah Negara bagian Bahi di Brazil. Dan terus berlangsungya Negara Islam di Brazil ini hingga lebih dari 50 tahun lamanya.

Perjuangan kaum muslim kulit hitam melawan imperialis terus berlangsung hingga kekaisaran Portugis yang berada menancapkan pengaruhnya untuk memadamkan perkembangan Islam yang lama-kelamaan semakin membesar. Maka kemudian dikirimlah angkatan laut kekaisaran lain untuk membantu Portugis guna menghancurkan benih-benih revolusi Islam pada tahun 1695 masehi. Hingga gugurlah para pejuang satu-persatu dan imperialis semakin membentangkan kekuasaan mereka di Brazil.

Masihkah kita mengira bahwa Zombie adalah makhluk yang menakutkan, buruk rupa, dan berperilaku jahat?

Penjajah dari Barat mencoba menyebarkan image Zombie karena kekhawatiran mereka akan munculnya sosok pejuang seperti Zombie di Amerika Selatan.

Orang-orang sekarang di paksa untuk takut dengan gambaran Zombie yang digambarkan sebagai makhluk yang perusak, kurus, dan buruk.

Padahal yang sebenarnya terjadi kaum imperialis ingin kembali menggunduli pohon-pohon keIslaman yang telah berkembang pesat di dunia, Sebagaimana yang mereka lakukan kepada pertumbuhan Islam di Brazil saat itu.

Demikianlah artikel saya kali ini tentang Sejarah Zombie Sang Komandan Islam dan Kejayaan Islam di Brazil. Ada dua versi yang berbeda mengenai penjelasan Zombie yang sebenarnya dijelaskan oleh film-film yang ada di barat bisa jadi film-film itu menggambarkan Zombie seperti artikel ini atau dikaitkan dengan Sejarah Legenda Zombie di Pulau Haiti, Karibia. Silahkan Anda membuat opini masing-masing. Jika Anda menyukai artikel ini tolong dibagikan ya. Sekian dan Terimakasih.

ternyata kisah "Pattimura" Pahlawan Mujahid Islam Yang Sengaja Diselewengkan Sejarah

Ahmad Lussy "Pattimura" Pahlawan Mujahid Islam Yang Sengaja Diselewengkan Sejarah




http://panduummat.files.wordpress.com/2011/02/2.jpeg

Beliau adalah seorang pahlawan terkenal yang gagah berani berasal dari Maluku. Pahlawan Mujahid Islam yang diselewengkan nama besarnya oleh sejarah Indonesia dengan mengganti namanya dengan "Thomas Mattulessy" atau yang lebih dikenal dengan "Kapitan Pattimura".



Asal-Usul Pattimura

Ia dilahirkan dengan nama "Ahmad Lussy". Dalam bahasa Maluku diucapkan dengan nama Mat Lussy untuk mempermudah pengucapan. Beliau lahir di Hualoy, Seram Selatan (bukan Saparua seperti yang dikenal dalam sejarah versi pemerintah). Seorang bangsawan dari kerajaan Islam Sahulau, yang saat itu diperintah Sultan Abdurrahman. Raja ini dikenal pula dengan sebutan Sultan Kasimillah (Kazim Allah/Asisten Allah). Dalam bahasa Maluku disebut Kasimiliali.

Pattimura adalah seorang Muslim yang taat. Selain keturunan bangsawan, ia juga seorang ulama. Data sejarah menyebutkan, bahwa pada masa itu semua pemimpin perang di kawasan Maluku adalah bangsawan atau ulama, atau keduanya.

Mansyur Suryanegara menyebutkan, Pattimura itu marga yang masih ada sampai sekarang. Dan semua orang yang bermarga Pattimura sekarang ini beragama Islam. Orang-orang tersebut mengaku ikut agama nenek moyang mereka, yaitu Pattimura.

Masih menurut Mansyur, mayoritas kerajaan-kerajaan di Maluku adalah kerajaan Islam. Di antaranya adalah kerajaan Ambon, Herat, dan Jailolo. Begitu banyaknya kerajaan, sehingga orang Arab menyebut kawasan ini dengan Jaziratul Muluk (Negeri Raja-raja). Sebutan ini kelak dikenal dengan Maluku.


Perlawanan Muslim Maluku Terhadap Kolonial Belanda

Ketika Kolonial Belanda ingin menguasai Maluku, Ahmad Lussy "Pattimura" bangkit memimpin rakyat Maluku menghadapi ambisi Penjajah yang kala itu membawa misi Gold, Gospel, and Glory (Kekayaan, Agama, dan Imperium).

Perlawanan rakyat Maluku dilakukan, karena kekhawatiran dan kecemasan rakyat akan timbulnya kembali kekejaman pemerintah seperti yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie).

Selain itu Belanda menjalankan praktik-praktik monopoli perdagangan dan pelayaran Hongi, yang membabat pertanian hasil bumi yang tidak mau menjual kepada Belanda. Alasan lainnya adalah, rakyat dibebani berbagai kewajiban berat, seperti kewajiban kerja, penyerahan ikan asin, dendeng, dan kopi. Akibat penderitaan itulah, maka rakyat Maluku bangkit mengangkat senjata.

Pada tahun 1817, perlawanan itu dikomandani oleh Kapitan Ahmad Lussy. Rakyat berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua. Bahkan residennya yang bernama Van den Bergh terbunuh. Perlawanan meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.

Berulangkali Belanda mengerahkan pasukan untuk menumpas perlawanan rakyat Maluku, tetapi berulangkali pula Belanda mendapat pukulan berat. Karena itu, Belanda meminta bantuan dari pasukan yang ada di Jakarta.

Keadaan jadi berbalik, Belanda semakin kuat dan perlawanan rakyat Maluku terdesak. Akhirnya Ahmad Lussy dan kawan-kawan tertangkap oleh Belanda. Dan pada tanggal 16 Desember 1817, Kapitan Ahmad Lussy beserta kawan-kawannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan.

Sebelum digantung, Kapitan Ahmad Lussy berpesan :

"Nunu oli, Nunu seli, Nunu karipatu, Patue karinunu."

"Saya katakan kepada kamu sekalian, bahwa saya adalah beringin besar. Dan setiap beringin besar akan tumbang, tapi beringin lain akan menggantinya. Demikian pula saya katakan kepada kamu sekalian, bahwa saya adalah batu besar. Dan setiap batu besar akan terguling, tapi batu lain akan menggantiny)."



Distorsi Sejarah Kepahlawan Islam

Namun, keberanian dan patriotisme Pattimura itu, terdistorsi oleh penulisan sejarah versi pemerintah. Ada upaya-upaya deislamisasi dalam penulisan sejarah nasional Indonesia. Opini tentang Kapitan Ahmad Lussy Pattimura seorang Kristen telah diselewengkan sejak pemerintahan Orde Lama dan dilanjutkan Pemerintahan Orde Baru. Tujuannya tak lain adalah menyingkirkan identitas Islam dari hati kaum muslimin Indonesia.

M Sapija, sejarawan yang pertama kali menulis buku tentang Pattimura yang telah menyelewengkan kebenaran sejarah itu. M Sapija menulis, “Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram). Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau bukan nama orang tetapi nama sebuah negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan”.

Sebuah kejanggalan dalam keterangan diatas pun tercipta. Sapija tidak menyebut Sahulau itu adalah kesultanan. Kemudian penipuan lain sengaja dilontarkan dengan menambahkan marga Pattimura Mattulessy. Padahal di negeri Sahulau tidak ada marga Pattimura atau Mattulessy. Disana hanya ada marga Kasimiliali yang leluhur mereka adalah Sultan Abdurrahman.

Jadi, asal nama Pattimura dalam buku sejarah nasional Indonesia adalah karangan dari Sapija. Sedangkan Mattulessy bukanlah marga, melainkan nama, yaitu Ahmad Lussy. Dan Thomas Mattulessy sebenarnya tidak pernah ada di dalam sejarah perjuangan rakyat Maluku, alias fiktif atas sebuah propaganda.

Kisah Kelam Dibalik Sejarah Lelucon April Mop

Kisah Kelam Dibalik Sejarah Lelucon April Mop

April Mop yang jatuh pada tanggal 1 April merupakan hari dimana orang boleh melakukan kebohongan yang bertujuan sebagai lelucon. Perayaan ini ditandai dengan tipu menipu atau  lelucon yang dilontarkan kepada keluarga, teman bahkan musuh. Biasanya saat target mulai marah atau kesal, maka orang yang melakukan lelucon ini akan menjawab dengan ‘April Mop’. Ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran perayaan ini, maka target tidak boleh marah atau emosi. Tindakan lelucon yang dilakukan ini dianggap bukanlah sebuah kesalahan meski merupakan kebohongan yang terkadang merugikan.

Pada tanggal 1 April ini setiap orang yang menjadi korban April Mop mungkin akan tertawa dengan kebohongan lelucon yang dibuat rekannya. Namun ada kisah kelam dibalik perayaan ini, dimana sebenarnya April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Karena itulah mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

April Mop berawal dari sebuah peristiwa besar satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H. Spanyol yang dibebaskan Islam pada abad ke-8 oleh Panglima Thariq bin Ziyad, berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Islam kala itu sudah menerangi Spanyol dan memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan.
Penguasaan Islam yang tulus dan rendah hati membuat banyak warga Spanyol yang memeluk Islam. Tidak hanya beragama Islam, namun sungguh-sungguh dalam menjalankan perintah-Nya. Mereka bertingkah laku seperti apa yang diajarkan dalam Al-Qu’an. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.

Selama enam abad itu pula kaum kafir yang tinggal di Spanyol terus berupaya untuk menghancurkan Islam di Spanyol. Maka mereka mengirim mata-mata untuk mempelajari kelemahan-kelemahan Islam di Spanyol. Mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya.

Mereka kemudian mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Mereka juga memperdengarkan musik kepada pemuda disana sehingga mereka lebih suka bernyanyi dan menari dari pada membaca Al-Qur’an. Selain itu, mereka mengirimkan ulama-ulama palsu yang menyebabkan perpecahan. Tindakan yang dilakukan ini lama kelamaan membuahkan hasil. Dengan mudah Islam dipecah belah dengan tipu daya yang mereka lakukan.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.

Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Sementara bagi umat Islam, perayaan ini merupakan tragedi yang menyedihkan. Dimana pada hari tersebut, ribuan umat Islam se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Karenanya sangat tidak pantas jika kita turut merayakan April Mop. Karena sebenarnya, jika kita ikut merayakannya, sama dengan kita merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Ironisnya memang, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya. Semoga dengan informasi ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda terhadap budaya-budaya yang tidak perlu dilakukan. Terimakasih sudah membaca.