Jumat, 19 Desember 2014
Rabu, 17 Desember 2014
Kamis, 11 Desember 2014
PKP UT POKJAR LABUHANBILIK
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VI SD NEGERI 115507 WONOSARI
DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK TIPE NHT
PADA METERI MENGHITUNG LUAS
BERBAGAI BANGUN DATAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Juliana
Nim :819227637
Email : juli.juliana65@yahoo.com
Juliana.
NIM 8191227637. 2014. Upaya meningkatkan hasil belajar
Matematika siswa kelas 6 SD Negeri
No.115507 Wonosari pada materi “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “
dengan metode diskusi kelompok. Tahun pelajaran 2014/2015. Program Studi: S1
PGSD, Pokjar Labuhanbilik, UPBJJ Medan, Universitas Terbuka.
Penelitian ini didasarkan pada rendahnya hasil
belajar siswa kelas 6 SD Negeri No.115507
Wonosari pada pelajaran
Matemaika yang disebabkan oleh siswa tidak memahami soal yang
diberikan. Faktor yang lain adalah penyampaian materi pelajaran oleh guru
bersifat monoton atau satu arah dan tak jarang siswa sering ribut saat
pelajaran berlangsung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
Matematika siswa kelas 6 SD Negeri
No.115507 Wonosari pada materi “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “
dengan metode diskusi kelompok tipe NHT. Tahun pelajaran 2014/2015
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakan dalam empat
kali pertemuan dan siklus kedua dengan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan
beralokasi waktu 2x35 menit. Setiap siklus dilalui dengan kegiatan perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi proses dan hasil belajar, serta
kegiatan refleksi.
Dari
hasil penelitian siklus 1 ketuntasan siswa berkisar 26,7 % dengan keaktifa
siswa kurang. Sesuai hasil refleksi pada siklus I maka dilanjutkan pembelajaran
pada siklus II. Hasil tes pada siklus II persentase ketuntasan siswa86,7%
dengan keaktifan siswa yang cukup baik. Sesuai dengan harapan maka penelitian
ini berhasil mengoptimalkan pembelajaran matematika pada siklus II. Hasil
belajar Matematika siswa setelah melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran
pada maateri “ menghitung luas berbagai bentuk bangun datar “ ditunjukkan
dengan presentase ketuntasan kelas pada
siklus I hanya berkisar 26,7% dan pada siklus II mencapai 86,7%. Berdasarkan
penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode diskusi kelompok tipe STAD dapat mengoptimalkan hasil hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Matematika. Metode diskusi kelompok mampu
meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini diharapkan pada semua guru,
agar metode diskusi kelompok digunakan dalam pembelajaran “ menghitung luas
berbagai bentuk bangun datar “
Kata Kunci : hasil
belajar, bangun datar, diskusi tipe NHT
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Penguasaan matematika yang baik akan membuat cara
berpikir lebih sistematis, berangkat dari pemikiran itulah maka dianggap perlu
anak didik menguasai pelajaran Matematika.
Namun harapan ini belum dapat
terpenuhi karena pada kenyataannya nilai Matematika siswa berada pada tingkat
yang rendah, hal ini juga terdapat pada Siswa Kelas VI
berdasarkan hasil ulangan siswa hanya 8
orang dari 30 siswa di Kelas VI yang mencapai
nilai 65 keatas dan pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak di temukan
siswa yang tidak memperhatikan, suasana kelas rebut, siswa merasa bosan dengan
penjelasan guru dan juga siswa tidak mampu memahami materi pelajaran hingga
pada saat diberi ulangan nilai rata-rata siswa belum mencapai target guru
(KKM).
Berdasarkan kenyataan diatas maka
diduga penyebab ketidak seriusan siswa dalam belajar adalah guru tidak
menjelaskan apa manfaat pelajaran itu dikehidupan sehari-hari, penjelasan guru
yang monoton dan tidak menarik tidak melibatkan siswa dalam interaksi
pembelajaran sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.
Menurut Brophy
& Merrick (1987) Selama proses pembelajaran, motivasi siswa untuk belajar
harus dikembangkan terutama motivasi instrinsik yang timbul dari dalam diri
siswa, karena motivasi instrinsik sebagai konsep tunggal. Selain
itu,keberhasilan dalam melaksanakan pendahuluan pembelajaran juga dapat
mendukung proses dan hasil belajar siswa. Menurut Anitah W, dkk (
StrategiPembelajaran di SD. PDGK 4105 ) keberhasilan proses pembelajaran
diantaranya sangat dipengaruhi oleh kegiatan pendahuluan ( pra & awal )
pembelajaran.
Oleh karena itu untuk memperbaiki
pembelajaran maka digunakan metode diskusi kelompok tipe NHT.Alasan
guru memilih metode diskusi kelompok tipe NHT dalam
meningkatkan hasil belajar siswa adalah.Metode ini memungkinkan siswa untuk lebih berinteraksi
langsung dengan temannya sehingga
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan siswa secara aktif terlibat dalam
proses pembejaran.
Berdasarkan permalasahan diatas perlu dilakukan
penelitian terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan metode pendekatan
kontekstual. Oleh karena itu penulis menetapkan judul penelitian : “Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD dalam mata
pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datardengan menggunakan metode diskusi kelompok tipe NHT
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka penulis melakukan repleksi tentang apa yang terjadi dan
mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat
untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah penulis
laksanakan teridentifikasi beberapa masalah antara lain :
– Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi..
– Tidak menggunakan alat peraga
– Tidak menggunakan metode yang bervariatif
– Masih ada siswa yang tidak hapal rumus mencari luas bangun datar
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis sebagai guru berkewajiban untuk mencari penyelesaian masalah sedini mungkin agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat
– Guru kurang jelas dalam menyampaikan materi..
– Tidak menggunakan alat peraga
– Tidak menggunakan metode yang bervariatif
– Masih ada siswa yang tidak hapal rumus mencari luas bangun datar
Berdasarkan hal tersebut di atas penulis sebagai guru berkewajiban untuk mencari penyelesaian masalah sedini mungkin agar hasil belajar yang diperoleh siswa lebih meningkat
2. Analisis Masalah
Berdasarkan data dan fakta yang telah penulis uraikan dan
kemukakan di atas dan didukung melalui diskusi dengan teman sejawat dapat
ditentukan beberapa faktor penyebab siswa kurang memahami materi matematika
yang telah diajarkan adalah sebagai berikut :
a. Tidak adanya alat peraga
b. Metode pengajaran tidak bervariatif
c. Tidak memberikan contoh yang cukup
d. Tidak memberikan PR pada akhir pelajaran
a. Tidak adanya alat peraga
b. Metode pengajaran tidak bervariatif
c. Tidak memberikan contoh yang cukup
d. Tidak memberikan PR pada akhir pelajaran
3. Alternative dan Prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan diskusi dengan supervisor dan teman sejawat,
maka penulis memutuskan bahwa pemecahan masalah adalah dengan menggunakan metode
diskusi kelompok tipe NHT untuk
meningkatkan hasil
belajar siswa dengan prioritas pemecahan
masalah memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran yang diciptakan secara
alamiah sehingga anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah adalah “Apakah dengan
metode diskusi
kelompok tipe NHT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas VI dalam mata
pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datar?”.
C.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian yang
dilakukan mempunyai tujuan yang ingin dicapai.Adapun tujuan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika dalam materi menghitung
luas berbagai bangun datar masalah dengan metode diskusi kelompok tipe NHT
D. Manfaat Penelitian
(1) Manfaat bagi peneliti, hasil penelitian ini menambah
wawasan dan ilmu serta menyadarkan peneliti untuk memecahkan masalah pada
setiap pelajaran matematika, (2) Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini
memudah dan memotivasi siswa dalam menerima materi pelajaran, (3) Manfaat bagi
guru untuk menambah wawasan dan disiplin ilmu.
KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR
Menurut para ahli, defenisi hasil belajar adalah :
Winkel hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah
lakunya.
Sudjana menyatakan hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Suprijono
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Dimyati
dan Mudjiono hasil belajar
adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan
tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Djamarah dan
Zain hasil belajar
adalah apa yang diperoleh siswa setelah dilakukan aktifitas belajar.
Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur
bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan
sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang
tidak tahu menjadi tahu.
Mulyasa hasil belajar merupakan prestasi belajar
siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu
dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar siswa
yang mengacu pada pengalaman langsung.
- METODE DISKUSI KELOMPOK TIPE NHT
Numbered Heads Together merupakan tipe dari model pengajaran kooperatif
pendekatan struktural, adalah suatu pendekatan yang dikembangkan oleh Spancer
Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut.
Menurut
Anita Lie (2002:59) pengertian Numbered Heads Together (NHT) atau kepala
bernomor adalah suatu tipe dari pengajaran kooperatif pendekatan struktural
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide -ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu Numbered Heads
Together juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka.
Model ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
peserta didik.
Menurut Muhammad Nur (2005) model pembelajaran
kooperatif tipe NHT pada dasarnya merupakan sebuah variasi diskusi kelompok
dengan ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili
kelompoknya tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua
siswa. Cara ini upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab
individual dalam diskusi kelompok. Slavin dalam penelitiannya mengemukakan
“bahwa hasil penelitiannya menunjukkan unggul dalam meningkatkan bahwa tehnik -
tehnik pengajaran kooperatif lebih hasil belajar“, (Ibrahim dkk, 2000:16).
Sehingga model pengajaran kooperatif sangat baik digunakan untuk siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, maupun tinggi.
Keunggulan
Pembelajaran Kooperatif TIPE
NHT
Sharan (1990) mengatakan bahwa pembelajaran dengan
sistem pengelompokan dapat menyebabkan berpindahnya motivasi dari tataran
eksternal pada tataran internal (Joyce, 2009: 309). Dengan kata lain, ketika
siswa bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah tugas, mereka akan tertarik pada
materi pembelajaran tersebut karena menyadari kepentingannya sebagai siswa
terhadap materi tersebut.
Keuntungannya
1. Dapat
memberikan efek yang sangat ampuh pada waktu singkat, baik dalam aspek pembelajaran akademik maupun aspek skill.
2. Memberikan
seorang (atau beberapa orang) pendamping belajar yang menyenangkan dan
bersama-sama mengembangkan skill bersosial serta berempati terhadap orang lain.
3.
Dapat
meningkatkan perasaan positif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Menurut
Sanjaya (2008: 249) keuntungan dan kelemahan dari pembelajaran kooperatif
Number Head Together adalah
1. Siswa tidak
terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan
kemampuan berpikir sendiri.
2.
Dapat
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.
3.
Dapat
membantu anak untuk merespon orang lain.
4.
Dapat
memberdayakan siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5.
Dapat
meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
6.
Dapat
mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri,
menerima umpan balik.
7.
Dapat
meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata.
8.
Dapat
meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
C.
TINJAUAN MATERI
MENGHITUNG LUAS BERBAGAI BANGUN DATAR
Persegi Panjang
Persegi panjang adalah segi empat yang sisi – sisi berhadapannya sejajar
dan sama panjang serta keempat sudutnya siku – siku
Luas
persegi panjang = p x l
Persegi.
Persegi adalah persegi panjang yang sisi – sisinya sama panjang.
Luas persegi =
s x s
Jajar genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang sisi – sisi berhadapannya sejajar dan
sama besar
Luas jajar
genjang = a x t
D.HIPOTESIS HASIL PENELITIAN
Penerapan
metode diskusi kelompok
tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika
siswa pada materi “ menghitung berbagai luas bangun datar “
di kelas 6 SD Negeri No.115507 Wonosari
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Subjek
penelitian
Yang menjadi subjek
dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VI SD yang berjumlah 30 siswa.
Tempat pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran
matematika dilaksanakan di Kelas VI bertempat di SD
Negeri No. 115507Wonosari
Waktu penelitian
Siklus I dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Oktober 2014,
pukul 08.00 – 08.35 WIB. Sedangkan Siklus II dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 November
2014, pukul 08.35 – 09.10 WIB.
Pihak yang Membantu
kegiatan yang penulis lakukan dalam
proses penelitian, tak luput dari bantuan, kerjasama, pihak – pihak yang sangat
mempengaruhi keberhasilan penelitian yang penulis lakukan seperti ; Tutor PKP / Supervisor I,Kepala SD Negeri No.115507 Wonosari, Supervisor II, Teman
Sejawat, Pengelola POKJAR Labuhan Bilik, Teman –
teman Mahasiswa Semester VIII dan juga Keluarga tercinta
B. DESAIN PROSEDUR PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Prosedur perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 2
siklus di mana tiap siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, refleksi, dan indikator keberhasilan di dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran penulis dibimbing oleh supervisor dan teman sejawat.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan
pembelajaran matematikan sebagai berikut :
a) Melakukan apersepsi pada awal pembelajaran
dan mengaitkan materi ynag akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari untuk
menarik perhatian siswa terhadap materi
b) Membahas materi dengan ceramah yang
melibatkan kehidupan siswa sehari-hari yang diselingi tanya jawab dan pemberian
contoh-contoh soal,
c) Pada akhir pelajaran dibuat kesimpulan dan
PR.
Sesuai dengan judul yaitu “Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VI SD dalam mata
pelajaran Matematika pada materi menghitung luas berbagai bangun datar dengan metode diskusi kelompok tipe NHT”.
Maka yang menjadi fokus pada
perbaikan pembelajaran matematika adalah meningkatnya hasil yang dicapai siswa
dan mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
Sebelum perbaikan pembelajaran dilaksanakan,
peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran dalam 2 siklus untuk mata
pelajaran Matematika.
|
Gambar 3.1 gambar
desain PTK untuk Mata Pelajaran MTK
Langkah-langkah
perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika antara lain :
Siklus I :
1) Merencanakan pembelajaran siklus 1,
2) Pelaksanaan : (a) Kegiatan awal menyampaikan tujuan pembelajaran; (b) Kegiatan Inti, Guru menceritakan tentang
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan bangun datar siswa diminta menceritakan pengalaman pribadinya
yang berhubungan dengan materi; (c) Kegiatan Akhir: Guru memberi soal kepada
siswa, memeriksa hasil latihan soal siswa dan Guru memberikan PR; (d)
Merefleksi Pelaksanaan Siklus. Pada saat pembelajaran berlangsung masih adanya
siswa yang keluar masuk kelas tetapi ada peningkatan dari hasil yang di dapat siswa.siswa
sudah banyak bertanya tetapi belum mampu menjawab pertanyaan yang benar. (e)
Indikator Keberhasilan, berdasarkan nilai KKM matematika SDN 115507 adalah 60. dan pada saat dilaksanakan tes awal
nilai peserta didik berkisar pada angka 60 maka pencapaian hasil belum sampai
83% diartikan perlu dilakukan tindakan lagi atau siklus berikutnya.
Siklus II :
1) Merencanakan rencana
perbaikan pembelajaran siklus.
2) Pelaksanaan ; (a) Kegiatan awal melakukan
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, (b) Kegiatan inti guru membagi siswa
kedalam beberapa kelompok, Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok
dan nama kelompok yang berbeda , menjelaskan
materi pelajaran pemberian soal-soal latihan yang lebih berpariasi, (c)
Kegiatan akhir menilai tugas siswa;
3) Merefleksi Pelaksanaan Siklus II, Penjelasan guru terlalu cepat tetapi sudah ada
peningkatan beberapa siswa sudah mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
4) Indikator Keberhasilan, Pada saat dilaksanakan tes kedua nilai siswa berkisar antara 80
dan hanya 2 orang siswa yang mendapat nilai 60, maka pencapaian hasil sudah 83%
diartikan dinyatakan tuntas berdasarkan KKM Matematika Kelas VI (65).
Berdasarkan
hasil ulangan matematika Kelas VI hanya 8 dari 30
siswa yang mendapat nilai 65 keatas hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
belum tuntas, pembelajaran dikatakan tuntas apabila 83% siswa mendapat nilai 70
keatas yaitu berdasarkan nilai KKM Matematika Kelas VI
yaitu 65.
C. TEKNIK ANALISIS DATA
Setelah penulis berdiskusi dengan
Supervisor dan teman sejawat maka penulis perlu melakukan siklus dengan
kisi-kisi soal sebagai berikut :
TABEL KISI - KISI SOAL
No
|
Standar Kompetensi
|
Kemampuan yang
di uji
|
Indikator
|
No.
Soal
|
1
|
3. Menghitung luas segi banyak
sederhana, luas lingkaran, dan volume segi
|
Siswa dapat menyebutkan
pengertian persegi panjang
|
Menurunkan rumus luas berbagai
bangun datar dari rumus luas persegi panjang
|
1.
|
Siswa dapat menyebutkan rumus
luas persegi panjang
|
Menurunkan rumus luas berbagai
bangun datar dari rumus luas persegi panjang
|
2.
|
||
Siswa dapat menyebutkan rumus
luas persegi
|
Menurunkan
rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang
|
3.
|
||
Siswa dapat menuliskan rumu
luas jajar genjang.
|
Menurunkan
rumus luas berbagai bangun datar dari rumus luas persegi panjang
|
4.
|
||
Siswa dapat mencari luas
lahan berbentuk persegi panjang
|
Menerapkan
rumus luas bangun datar dalam pemecahan masalah
|
5.
|
||
Siswa dapat mencari luas kolam berbentuk persegi panjang
|
Menerapkan rumus
luas bangun datar dalam pemecahan masalah
|
6
|
||
Siswa dapat mencari luas benda berbentuk
jajargenjang
|
Menerapkan
rumus luas bangun datar dalam pemecahan masalah
|
7
|
Tabel
3.1 tabel kisi kisi soal
Secara klasikal perbaikan dinyatakan berhasil jika minimal
85% siswa telah tuntas. Apabila ketuntasan klasikal tidak mencapai 85% maka
perbaikan akan dilakukan untuk siklus selanjutnya dengan terlebih dahulu
melakukan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Hasil Penelitian Pembelajaran
Siklus I dilaksanakan pada Hari Rabu, 23 Oktober 2014,
pukul 08.00 – 08.35 WIB. Pada pembelajaran matematika siklus I diperoleh nilai siswa berkisar pada angka 60. Jumlah siswa yang tuntas adalah 8 orang. Dari
hasil tersebut diperoleh ketuntasan yaitu
= x 100% = 26,7 %
Dari
hasil pembelajaran siklus I tersebut diatas, maka hasil yang didapat belum
mencapai target ketuntasan klasikal
yaitu 85%. Hasil belajar pada siklus I ini, akan dijadikan pedoman untuk
menguji RPP siklus II
Perbaikan pembelajaran yang dilakukan penulis dalam menerapkan pembelajaran
matematika dengan pokok bahasan operasi hitung pecahan adalah sebagai berikut
1. Menjelaskan materi dengan jelas
2. Menggunakan alat peraga yang sesuai dan menarik
3. Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan memberi
contoh yang cukup
4. Memberi latihan-latihan yang
cukup, sehingga siswa cepat
memahami materiPelajaran
Hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat dari tabel berikut
Tabel Perolehan 1
NO
|
Nama siswa
|
Nilai
|
ketuntasan
|
1
|
Abdul Rahman
|
60
|
Tak Tuntas
|
2
|
Ade Kartini
|
60
|
Tak Tuntas
|
3
|
Ambriadi
|
60
|
Tak Tuntas
|
4
|
Ayu Ariska
|
50
|
Tak Tuntas
|
5
|
Arfandi
|
60
|
Tak Tuntas
|
6
|
Dandi
|
70
|
Tuntas
|
7
|
Dedi Irawan
|
70
|
Tuntas
|
8
|
Dian Karini
|
60
|
Tak Tuntas
|
9
|
Fitrianti
|
90
|
Tuntas
|
10
|
Hariandi
|
60
|
Tak Tuntas
|
11
|
Irawan
|
60
|
Tak Tuntas
|
12
|
Irwanto
|
50
|
Tak Tuntas
|
13
|
Kumalasari
|
60
|
Tak Tuntas
|
14
|
Khoiruddin
|
70
|
Tuntas
|
15
|
Maya Andriani
|
70
|
Tuntas
|
16
|
Minarseh
|
50
|
Tak Tuntas
|
17
|
Muhammad Sahputra
|
70
|
Tuntas
|
18
|
Setiawati
|
70
|
Tuntas
|
19
|
Siswono
|
50
|
Tak Tuntas
|
20
|
Siswoyo
|
80
|
Tuntas
|
21
|
Sri Bambang Wahyudin
|
50
|
Tak Tuntas
|
22
|
Sri Handayani
|
50
|
Tak Tuntas
|
23
|
Sri Yuliani
|
60
|
Tak Tuntas
|
24
|
Sujono
|
40
|
Tak Tuntas
|
25
|
Sundari
|
60
|
Tak Tuntas
|
26
|
Sutresno
|
60
|
Tak Tuntas
|
27
|
Tika Rindiani
|
40
|
Tak Tuntas
|
28
|
Winarseh
|
50
|
Tak Tuntas
|
29
|
Yunita
|
60
|
Tak Tuntas
|
30
|
Yusri
|
60
|
Tak Tuntas
|
Jumlah
|
1820
|
||
Rata – rata kelas
|
60,7
|
Tabel 4.1.Tabel Perolehan 1
Setelah melakukanlah perbaikan pembelajaran pada siklus
II yang dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 November 2014, pukul 08.35 – 09.10 WIB,
dengan metode diskusi kelompok tipe NHT, maka didapatkan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan. Siswa yang belum tuntas hanya berkisar 13,3%. Dan yang
sudah tuntas 86,7%. Artinya ketuntasan klasikal 85% telah terpenuhi.
Tabel Perolehan Nilai Siklus
2
NO
|
Nama siswa
|
Nilai
|
Nilai
Siklus ketuntasan
|
1
|
Abdul Rahman
|
70
|
Tuntas
|
2
|
Ade Kartini
|
70
|
Tuntas
|
3
|
Ambriadi
|
80
|
Tuntas
|
4
|
Ayu Ariska
|
60
|
Tak Tuntas
|
5
|
Arfandi
|
80
|
Tuntas
|
6
|
Dandi
|
100
|
Tuntas
|
7
|
Dedi Irawan
|
80
|
Tuntas
|
8
|
Dian Karini
|
70
|
Tuntas
|
9
|
Fitrianti
|
100
|
Tuntas
|
10
|
Hariandi
|
80
|
Tuntas
|
11
|
Irawan
|
70
|
Tuntas
|
12
|
Irwanto
|
70
|
Tuntas
|
13
|
Kumalasari
|
80
|
Tuntas
|
14
|
Khoiruddin
|
90
|
Tuntas
|
15
|
Maya Andriani
|
100
|
Tuntas
|
16
|
Minarseh
|
70
|
Tuntas
|
17
|
Muhammad Sahputra
|
90
|
Tuntas
|
18
|
Setiawati
|
90
|
Tuntas
|
19
|
Siswono
|
70
|
Tuntas
|
20
|
Siswoyo
|
100
|
Tuntas
|
21
|
Sri Bambang
Wahyudin
|
70
|
Tuntas
|
22
|
Sri Handayani
|
60
|
Tak Tuntas
|
23
|
Sri Yuliani
|
70
|
Tuntas
|
24
|
Sujono
|
60
|
Tak Tuntas
|
25
|
Sundari
|
70
|
Tuntas
|
26
|
Sutresno
|
70
|
Tuntas
|
27
|
Tika Rindiani
|
60
|
Tak Tuntas
|
28
|
Winarseh
|
70
|
Tuntas
|
29
|
Yunita
|
80
|
Tuntas
|
30
|
Yusri
|
90
|
Tuntas
|
Jumlah
|
1820
|
||
Rata – rata kelas
|
60,7
|
Tabel 4.2 .Tabel Perolehan II
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dapat disimpulkan,
pada kegiatan pembelajaran siklus I yang sudah dilaksanakan,hanya 8 orang dari
30 orang siswa yang mencapai KKM IPA kelas VI SD Negeri No.115507 Wonosaripada
materi ‘ menghitung luas berbagai bangun datar’. Jika dipersentasekan siswa
yang mengalami ketuntasan dalam belajar hanya 26,7% dan yang belum tuntas
sekitar 73,3%. Dari hasil yang diperoleh penulis beranggapan perlu
meningkatkan kemampuan penguasaan materi dengan melaksanakan penelitian
tindakan kelas (PTK).Oleh karena itu guru sebagai pendidik atau pengajar dimana keberhasilan
seorang anak didik berada ditangannya maka guru berupaya untuk memperbaiki
pembelajaran agar hasil belajar siswa mencapai nilai yang memuaskan yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Dari hasil diskusi dengan supervisor
II, maka dilakukanlah perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan metode
diskusi kelompok tipe NHT. Pada siklus
Iididapatkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Siswa yang belum tuntas
hanya berkisar 13,3%. Dan yang sudah tuntas 86,7%. Artinya ketuntasan klasikal
85% telah terpenuhi.
Berikut adalah
perbandingan perolehan nilai kedua siklus
No
|
Nilai
|
Banyak
siswa
|
|
Siklus
1
|
Siklus
II
|
||
1
|
40
|
2
|
0
|
2
|
50
|
7
|
0
|
3
|
60
|
13
|
4
|
4
|
70
|
6
|
12
|
5
|
80
|
1
|
6
|
6
|
90
|
1
|
4
|
7
|
100
|
0
|
4
|
Jumlah
|
20
|
20
|
Tabel.4.3 Perbandingan Peroleh Nilai Kedua
Siklus
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
1. Kesimpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah
dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan :
a) Hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan melaksanakan metode diskusi kelompok tipe NHT pada mata pelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri No.115507
Wonosari dengan materi “ menghitung luas berbagai bangun datar “.
b)
Penting bagi
siswa tahu ‘untuk apa’ ia belajar, dan ‘bagaimana’ ia menggunakan pengetahuan
dan keterampilan itu.
c) . Dengan
menggunakan metode diskusi kelompok tipe NHT, siswa
dapat lebih memahami pembelajaran pecahan
d) Dengan Metode diskusi kelompok tipe NHT siswa dan melatih kemampuan untuk
menemukan jawaban dari persoalan sehari
–hari
2.
Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang
sebaiknya dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran matematika : Bentuk latihan, tugas dan ulangan harus di rancang
sedemikian rupa sehingga siswa terdorong untuk terus belajar dan merasa
kegiatan tersebut menyenangkan dan menjadi kebutuhannya. Dengan mengerjakan
latihan, tugas dan ulangan yang di berikan siswa sendiri memperoleh gambaran
tentang hal-hal apa yang dia kuasai dan belum dikuasai. Jika siswa merasa ada
hal-hal yang belum dia kuasai, ia terdorong untuk mempelajarinya lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, Wihardit Kuswaya. ( 2012 ).
Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
W Sri Anilah, dkk. ( 2011 ). Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tim FKIP.
(2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: UniversitasTerbuka
Wardani,
Kuswaya wihardit, Noehi Nasoetion.(2003). Penelitian TindakanKelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, dkk.(2003). Penelitian Tindakan Kelas.JakartaTim Bina Karya Guru.(2006). Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas VI. Jakarta:
Langganan:
Postingan (Atom)